POSITIONER CONTROL VALVE
POSITIONERCONTROL VALVE
Positioner berfungsi sebagai
pengatur (naik dan turun) pada instrument air yang masuk ke Actuator sampai
pada level tertentu sesuai dengan output variable instrument controller.
Positioner umumnya di pasang pada
sisi yoke dari suatu control valve. Valce positioner terhubung secara mekanikal
dengan valve stem atau valve shaft sehingga posisi control valve bisa di
bandingkan dengan signal yang di perintahkan oleh controller. Mekanikal
feedback link akan bekerja sesuai dengan perintah controller untuk merubah
posisi dengan memberi report dimana posisi terakhir. Umumnya smart positioner
menggunakan potensio meter untuk menentukan posisi.
ALASAN MENGGUNAKAN POSTIONER
Pengunaan positioner bisa di
simpulkan seperti di bawah ini:
1. Meningkatkan
resolusi control system, seperti fine control
2. Membantu
kerja dari operation ketika actuator
membutuhkan range bench set yang besar seperti 10 – 3o psig, 6 – 30 psig
3. Bisa
di install cams karakteristik pada rotary
valve
4. Minimize
friction pada stem packing yang menimbulkan histerisis dan high temperature
5. Mengeliminasi
pressure drop pada flow yang sangat besar
6. Memudahkan
pengontrolan dengan split range
7. Bisa
di control pada range control tertentu missal 10% range
TIPE POSTIONER
PNEUMATIC POSITIONER
Pneumatic signal (3 – 15Psig) di
gunakan untuk supply (input) ke positioner. Positioner menterjemahkan signal
ini ke level posisi valve yang di butuhkan dengan memberi supply instrument air
ke actuator sesuai dengan posisi yang di tentukan.
ANALOG I/P POSITIONER
Positioner ini melakukan fungsi
yang sama dengan pneumatic positioner, tetapi biasanya menggunakan input
electrical signal (4 – 20mA)
SMART POSITIONER
Smart positioner mempunyai fungsi
yang lebih banyak dari pada Analog I/P dan Pneumatic yang di terangkan di atas.
Keunggulan dari tipe ini bisa di control dengan beberapa metode yang
menggunakan signal digital diantaranya:
a. Digital
Non-Communicating : Tipe ini signal current(Ampere) 4-20mA yang di supply ke
positioner dengan membawa 2 signal yaitu power dan singal control.
b. HART
: Hampir sama dengan Tipe Non-communicating, kelebihanya bisa di control dengan
signal yang terakreditasi HART(Highway Addressable Remote Transducer )
c. FieldBus
: Tipe ini menerima signal digital yang di transmisikan oleh controller yang
terakreditasi FieldBus teknologi. Keuntungan FieldBus ini bagi pengguna yaitu
bisa meningkatkan control architecture, product capability dan pengurangan
kabel instalasi.
Typical Valve Tanpa Positioner
Dari diagram di atas untuk
opening linear control valve tanpa positioner. Control valve mempunyai bench
set 5 – 13 psig. Dapat di lihat konfigurasi valve adalah Air To Open (ATO – FC).
Typical Valve Dengan Positioner
Dari diagram diatas opening valve
linear dengan menggunkan control valve. Bench set 5 – 13psig. Konfigurasi Valve
Air to Open (ATO – FC)
Comments
Post a Comment